BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lepas dari hal itu, Reog Ponorogo ini oleh masyarakat biasanya sering dipentaskan saat acara pernikahan, khitanan, hari-hari besar nasional, dan juga festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah setempat. Festival yang diadakan oleh pemerintah tersebut terdiri dari Festival Reog Mini Nasinonal, Festival Reog Nasional dan juga pertunjukan pada bulan purnama yang bertempat di alun-alun ponorogo. Sedangkan Festival Reog Nasional itu selalu diadakan saat akan memasuki bulan Maharam atau yang sering dalam tradisi Jawa itu biasa di sebut dengan bulan Suro. Pementasan reog ponorogo merupakan rangkaian dari acara Grebeg Suro atau juga dalam rangka ulang tahun kota Ponorogo.
Dalam rangka menyambut tahun baru islam atau yang sering dikenal dengan sebutan tanggal satu Suro, pemerintah kabupaten Ponorogo mengadakan event budaya terbesar di Ponorogo yaitu Grebeg Suro. Saat Grebeg Suro berlangsung, biasanya saat pementasan kesenian Reog Ponorogo itu selalu dibanjiri penonton baik dari semua penjuru Ponorogo, bahkan karena pagelaran kesenian ini bertaraf nasional, tak jarang wisatawan dari luar daerah Ponorogo bahkan dari luar negeri pun turut hadir untuk melihat acara pagelaran kesenian Reog Ponorogo ini. Hal inipun dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Ponorogo sebagai salah satu senjata andalan untuk meningkatkan daya tarik wisata Ponorogo itu sendiri.
Selain festival Grebeg Suro, Festival Reog Mini tingkat nasional juga bisa menyedot antusias para wisatawan. Seluruh peserta yang mengikutinya merupakan generisa muda, rata-rata mereka masih duduk dibangku sekolah setingkat SD atau SMP. Salah satu tujuan dari festival Reog Mini tingkat nasional adalah untuk tetap menjaga kesenian ini terus berlangsung turun temurun, karena generasi muda inilah kelak yang akan meneruskan kesenian Rog ini. Semua pola kegiatan yang ada di festival Reog Mini hampir sama dengan Festival Reog Nasional, yang membedakannya hanya pada peserta sera waktu pelaksanaannya saja. Waktu pelaksanaan Festival Reog Mini ini pada bulan Agustus.
Rangkaian pementasan kesenian Reog yang lainnya dan tak kalah seru dari pementasan sebelumnya yaitu pementasan atau pertunjukan Reog Bulan Purnama. Pertunjukan ini selalu rutin dilaksanakan bertepatan dengan adanya malam bulan purnama. Biasanya peserta yang ikut dalam pentas ini merupakan grup-grup lokal perwakilan dari kecamatannya masing-masing. Selain itu dalam pementasan ini juga sering dijumpai beberapa pertunjukan tari garapan yang berasal dari sanggar seni yang ada di Ponorogo.
![]() |
BAB 2
II. TEORI REOGPONOROGO
1.2
Ini dia,
topeng berkepala singa, khas reog ponorogo.
Reog Khas
Ponorogo merupakan
topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota terbuat dari bulu burung merak.
Topeng ini adalah salah satu perangkat wajib kesenian khas kota Ponorogo, Jawa
Timur..
Reog adalah
salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya kota
Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang menjadi perangkat wajib
kesenian ini. Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari
kesenian Reog.
Di
Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan
hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan.

Pertunjukkan
Reog Ponorogo.
Seni Reog
Ponorogo ini terdiri
dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria
gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para
penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Berikutnya
adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog
tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang
berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini
beda lho sama tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya
berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Wuiih..
tinggi dan berat lho, topeng ini!
Setelah
tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti Reog Ponorogo yang
isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan
khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan
terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala
singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.
Asal kamu
tahu saja nih,berat topeng itu bisa mencapai 50-60 kg, lo! Wuiiihhhh.... Topeng
Reog Khas Ponorogo yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi.
Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang
berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
Ragam gerak yang dibawakan ialah stilisasi dari tabiat harimau dan
burung merak, serta ragam gerak manusia yang mencerminkan kesombongan,
keberingasan, dan kesaktian Singo Barong. Hal tersebut menyesuaikan keberadaan
topeng yang berwujud kepala harimau dan burung merak. Ragam gerak tari Dhadhak
Merak yang mencerminkan karakter tersebut, yaitu 1) Thakuran; 2) Kebat; 3)
Ukel; 4) Jeglongan; 5) Sembahan; 6) Lengken / kayang; 7) Gulung; 8) Macanan; 9)
Kaplakan; 10) Kipu-kupu
BAB III
ANALISIS
1.3
Tari reog ini dari daerah jawa barat untuk mendatangkan
rezeki dan untuk mendatangkan hujan. Biasanya kita bisa melihat tari ini di
daerah ponorogo tapi sekarang sudah menghilang seharusnya kita harus
menglestarikan Dan kita harus mempelajari tarian ini dan kita harus mendukung
pemerintah untuk melestarikan tarian ini dengan cara mempelajari dan melestarikan
tarian reog ponorogo.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA