sejarah himsi
Keluarga Mahasiwa Sistem Informasi atau biasa disingkat KMSI adalah satu satunya organisasi kemahasiswaan yang mewadahi mahasiswa jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Bagaimana awal mula berdirinya organisai kemahasiswaan ini? Apa saja yang melatarbelakangi dan mendorong pendirian KMSI? Bagaimana proses berdirinya sampai saat ini?
Pengkaderan merupakan momen yang tepat untuk pencitraan dan penanaman rasa persatuan secara umum kepada mahasiswa dan mahasiswa baru pada khususnya. Pada tataran peserta maupun kepanitiaan berasal dari latar belakang yang berbeda, jurusan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda. Kedua elemen tersebut saling menyamakan persepsi untuk menghasilakn karya karya besar bersama.
Hal itu pula yang menjadi titik tolak berdirinya KMSI sebagai wadah organisasi mahasiswa Sistem Informasi ITS. Kegiatan pengkaderan tersebut dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Computer (HMTC) terhadap mahasiswa baru Sistem Informasi angkatan pertama, yakni angkatan 2001 sebagai bentuk adaptasi lingkungan kemahasiswaan. Menurut Arif Wibisono, Ketua KMSI pertama, saat itu ketua HMTC, Arif Kemalsyah, merasa perlu melaksanakan pengkaderan terhadap mahasiswa baru Sistem Informasi dengan tujuan menjalin keakraban SI & TC yang notabene berada dalam lingkup Fakultas Teknologi Informasi.
Hal tersebut diperkuat oleh ketentuan bahwa kegiatan pengkaderan untuk jurusan baru dilakukan oleh jurusan induknya. Walaupun menurut Abdul Ghofur, salah satu mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2001, tidak ada ketentuan khusus dari BEM ITS yang mengatur hal tersebut, atau dengan kata lain hal tersebut merupakan keinginan secara sukarela yang bersifat mengikat secara sosial.
Pada saat pengkaderan tersebut dilaksanakan, beberapa mahasiswa baru (maba) SI angkatan 2001 termotivasi untuk mengikuti kegiatan tersebut karena berbagai alas an, salah satunya adalah keinginan untuk terjun di biadang organisasi kemahasiswaan. Abdul Ghofur sendiri mengungkapkan bahwa dirinya secara pribadi termotivasi karena timbulnya rasa kesetiakawanan. Namun, hal yang sangat disayangkan, tidak semua maba SI 2001 yang mengikuti pengkaderan tersebut dengan alasan masing masing.
Setelah keseluruhan kegiatan pengkaderan yang diadakan ole HMTC berakhir (yang disebut FORMaT student day & SIS -) maka mahasiswa SI dan TC 2001 yang berpartisipasi di dalamnya, dinyatakan lulus dengan sebutan C11. Namun dalam aplikasinya, mahasiswa SI saat itu ternyata tidak diperbolehkan menjadi ketua panitia dalam kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh HMTC, atau dengan kata lain hanya berstatus anggota saja. Contohnya saat Arif Wibisono didaulat menjadi ketua kegiatan Seminar Wisuda HMTC, keputusan tersebut tidak disetujui dalam pelaksanaannya sehingga Arif hanya diperbolehkan menjadi anggota panitia. Sehingga pada saat RUMJ HMTC 2001 diputuskan bahwa maba SI 2001 hanya dinyatakan lulus Format dan SIS saja, tidak dinyatakan sebagai anggota HMTC.
Keinginan Untuk Membentuk Himpunan bagi Mahasiswa Sistem Informasi
Dari situlah timbul gejolak gejolak kuat diantara mahasiswa Sistem informasi angkatan 2001 untuk membentuk himpunan mahasiswa tersendiri yang lepas dari HMTC. Diantara mahasiswa SI angkatan 2001 timbul perasaan senasib sepenanggungan sehingga kerap mengadakan pertemuan untuk memperbincangkan usulan pembentukan himpuanan mahasiswa yang baru. Keseriusan dan kekompakan tersebut dibuktikan dengan kenyataan bahwa setiap rapat dapat dipastikan yang hadir adalah 60 – 70 % dari jumlah keseluruhan mahasiswa angkatan 2001.
Bertolakdari keinginan yang sama untuk membentuk himpunan mahasiswa sendiri itulah, kemudian dibentuklah komite untuk membentuk Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) agar keinginan tersebut dapat terwujud. Bahkan banyak pihak – pihak yang mendukung, seperti senior – senior di HMTC, ketua BEM pada saat itu, dsb.
Awal yang Berliku
Hal yang paling menarik dalam proses pembentukan adalah ketika pemilihan nama himpunan yang akan dibentuk.. Sebagian besar SI angkatan 2001 berpikiran bahwa nama untuk himpunan mahasiswa nantinya haruslah sesuatu yang berbeda dengan jurusan lainnya di ITS, bahkan kalau memungkinkan di Indonesia agar nama SI sebagai jurusan baru tidak tenggelam dan bisa bersaing dengan jurusan lainnya.
Dalam proses pencarian tersebut, didasarkan pada kenyataan bahwa nama himpunan mahasiswa di ITB boleh berbeda beda jenisnya, salah satunya himpunan yang bernama Keluarga. Pada akhirnya diputuskanlah nama “Keluaraga†untuk menggantikan nama himpunan sehingga menjadi “Keluarga Mahasiswa Sistem Informasi.
Seperti yang diungkapkan oleh Ghofur, pemilihan nama himpunan tersebut karena pertimbangan bahwa kata “Keluarga†merupakan landasan yang gampang dipahami maksudnya, kekuatan pada perasaan (hubungan dan pemikiran) dan tentunya sangat berbeda dengan nama himpunan – himpunan lain di ITS. Diperkuat pula oleh salah satu mahasiswa SI angkatan 2001, Yudhi P., bahwa nama “Keluarga†bersifat fleksibel sehingga merasa bahwa seluruh kegiatan yang nantinya dilaksanakan adalah merupakan suatu kebutuhan, bukan beban yang harus dipenuhi.
Permasalahan timbul saat usulan nama himpunan tersebut didaftarkan dipihak BEM ITS. Nama tersebut sempat ditolak dengan pertimbangan bahwa nama “Keluarga†menyerupai nama KMITS yang merupakan gabungan himpunan – himpunan, seluruk LSM maupun UKM yang ada di ITSKMITS adalah sebuah forum silaturahmi , sehingga pemakaian nama “Keluarga†pada himpunan akan menimbulkan anggapan bahwa KMSI hanya forum kumpul – kumpul saja tanpa ada susunan organisasi yang jelas dan teratur. Selain itu ada anggapan bahwa “Keluarga†adalah bentuk organisasi anarki, yakni tanpa batasan kekuasaan dan aturan yang jelas.
Pemilihan Atribut
Setelah pemilihan nama, maka pemilihan lambang organisasi kemudian segera dilakukan melalui kesepakatan bersama SI angkatan 2001. Orang yang paling berkontribusi dalam pembuatan lambang ini adalah Titus Bima Widyana, SI 2001.
Sebagai bentuk kebersamaan dan rasa bangga akan adanya himpunan bagi mahasiswa SI, maka dibuatlah mars SI. Dhany Saputra, adalah Mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2001 yang menciptakan mars tersebut dengan dibantu oleh Nisfu Asrul Sani dan Dyah Utari dalam menuliskan liriknya dan tentunya secara keseluruhan merupakan hasil urun rembug dari angkatan 2001.
Kemudian untuk dapat lebih memotivasi semangat perjuangan KMSI, maka dibuatlah motto yang bersifat ke dalam dan ke luar. Melalui motto tersebut diharapkan orang – orang yang berkecimpung di dalam kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan oleh KMSI, memiliki kreativitas dan visi yang tak terbatas sehingga diharapkan selalu menemukan celah/langkah untuk menggerakkan KMSI. Akhirnya melalui rapat yang dilaksanakan secara kekeluargaan di depan Laboratorium Pemrogaman Sistem Informasi, maka tercetuslah motto KMSI yang tetep dipakai sampai saat ini, yakni : “Unlimited Vision, Unlimited Creativityâ€. Maksudnya adalah suatu pandangan atau pola piker ke depan yang selalu mengalami pembaharuan seiring dengan kreativitas yang tak pernah mati.
Hal pendukung lainnya adalah mengenai masalah pembuatan jaket himpunan. Pada mulanya desain jaket KMSI dibuat secara tidak sengaja pada saat kuliah Rekayasa Kebutuhan Sistem Informasi (RKSI), dengan mendasarkan pada dua warna yakni hitam dan abu – abu pada bagian luar yang dijadikan sebagai desain wajib untuk semua angkatan. Maksudnya adalah agar tampak berbeda dengan jurusan – jurusan lain di ITS yang pada umumnya mendasarkan pada satu warna. Akan tetapi baru disadari ketika jaket tersebut sudah jadi, bahwa desain dua warna tersebut telah lebih dulu dicetuskan oleh Teknik Sipil. Tetapi pada akhirnya desain wajib jaket tersebut tetap digunakan hingga sekarang.
Sedangkan untuk bagian dalamnya merupakan kesepakatan tiap angkatan masing – masing. Akan tetapi menurut Ghofur untuk meminimalisir arogansi antar angkatan, maka mulai tahun 2002 hingga seterusnya, desain jaket harus sama baik bagian dalam maupun bagian luar. Agar kreativitas yang ada tidak terbelenggu selamanya, maka untuk setiap angkatan, ada lambang yang mencerminkan angkatan masing – masing dan logo tersebut diletakkan pada bagian dalam jaket, lengan sebelah kanan.
KMSI Lahir
Pada akhirnya, pada tanggal 26 Juni 2002 berdirilah Keluarga Mahasiswa Sistem Informasi (KMSI) di ruang TC 106 gedung Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi sepuluh Nopember Surabaya. KMSI berkedudukan di kampus Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi sepuluh Nopember Surabaya. Saat itu, AD/ART KMSI banyak berkaca pada AD/ART milik HMTC, tapi kemudian disempurnakan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk masalah susunan kepengurusan, pada tahun pertama berdiri, sebutan untuk departemennya adalah bidang. Jenis – jenis departemennya pun bersifat tidak tetap artinya dapat terus berubah/diperbarui sesuai kebutuhan yang ada pada saat pembentukan kepengurusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar